RSS

WASIAT RASULULLOH S.A.W KEPADA AISYAH

Saiyidatuna 'Aisyah r.'a meriwayatkan : Rasulullah S.A.W bersabda "Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau. Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini... "
Intisari wasiat Rasulullah S.A.W tersebut dirumuskan seperti berikut:
Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka. Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah
(b) tidak memuji Allah Taala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.
(c) mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah
(d) membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.
Wahai, Aisyah, ketahuilah :
(a) bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah
(b) bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
(c) bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.
(d) bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
(e) bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
(f) bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun;
(g) bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
(h) bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.
(i) bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.
(j) bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hari-Hari Penantian

Bagi seorang gadis, ada masa penantian yang acapkali menimbulkan suasana rawan, menanti jodoh. Padahal jodoh, maut dan rezeki adalah wewenang Allah semata. Tak ada sedikitpun hak manusia untuk mengklaim wewenang tersebut. Tapi, watak manusia terkadang lupa dengan janji Allah. Apalagi bila lingkungan sekitarnya terus menerus ‘memburu’nya untuk menikah, sementara jodoh yang dinantikan tak kunjung tiba.
Dalam keadaan demikian, kerap muncul bermacam efek yang dapat membahayakan dirinya. Seorang wanita akan dianggap dewasa bila ia telah mengalami menstruasi. Islam mencatat masa ini sebagai masa awal mukallafnya seorang wanita. Yang perlu diketahui, wanita sekarang menjadi akil baligh jauh lebih cepat dibanding masa dahulu. Dua puluh tahun yang lampau, wanita paling cepat mengalami menstruasi pada usia 15 tahun. Namun pada masa ini, tak jarang wanita mulai mens pada usia 11 tahun. Akibatnya, kedewasaan wanita terhadap masalah-masalah perkawinan akan meningkat secara cepat. Keresahan mulai melanda tatkala usia sudah merangkak naik, tapi calon suami tak kunjung datang. Tanpa disadari, ada perilaku-perilaku yang mestinya tak layak dilakukan oleh seseorang yang sudah dianggap sebagai teladan dilingkungannya.
Ada muslimah-muslimah yang menjadi sangat sensitif terhadap acara-acara walimah ataupun wacana-wacana seputar jodoh dan pernikahan. Ada juga yang bersikap seolah tak ingin segera menikah dengan berbagai alasan seperti karir, studi maupun ingin terlebih dulu membahagiakan orang tua. Padahal, hal itu cuma sebagai pelampiasan perasaan lelah menanti jodoh.
Sebaliknya, ada juga muslimah yang cenderung bersikap over acting. terlebih bila sedang menghadiri acara-acara yang juga dihadiri lawan jenisnya. Ia akan melakukan berbagai hal agar “terlihat”, berkomentar hal-hal yang nggak perlu yang gunanya cuma untuk menarik perhatian, atau aktif berselidik jika mendengar ada laki-laki (ikhwan) yang siap menikah. Seperti halnya wanita dimata laki-laki, kajian dengan tema “ikhwan” pun menjadi satu wacana favorit yang tak kunjung usai dibicarakan dalam komunitas muslimah. Data yang terlihat dibeberapa biro jodoh juga menambah daftar panjang fenomena yang menggambarkan betapa kaum Hawwa sangat dihantui masalah-masalah rawan yang membuat kita berpikir panjang dan harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Tentang hal diatas, Al qur’an dengan apik mengisahkan ketidakberdayaan seorang wanita menghadapi masa penantian. “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali …” (QS. An Nahl:92).
Pernikahan memang bukan fardhu. Tidak ada dosa atas seseorang yang tidak menikah selama ia memang tidak menentang sunnah Rasul ini. Jadi, sekarang atau nanti kita menikah, bukanlah problem utama. Yang terpenting adalah bagaimana mengisi masa-masa penantian ini dengan hal-hal yang positif ataupun aktifitas yang berkenaan dengan persiapan pra nikah. Persiapan berawal dari hati. Kebersihan hati akan membuat seseorang tenang dalam melangkah. Istilah “perawan tua” tidak akan menggetarkan perjalanannya dan membuat dia berpaling dari jalan dakwah. Kalaupun tak berjodoh di dunia, bukankah Allah akan menggantikannya di akhirat kelak sesuai dengan tingkatan amalnya?
Kebersihan hati juga akan sangat menentukan sikap qona’ah (ikhlas menerima dan merasa cukup) terhadap pemberian Allah. Sehingga ia dengan senang hati menerima, jika sekiranya Allah memberinya jodoh seseorang yang secara fisik (selain agama) tidak sesuai harapannya, agar tidak kaget melihat standar kebahagiaan yang diluar bayangannya. Orang tua dan keluarga juga perlu dikondisikan, agar mereka tidak menyalahkan Islam. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa jilbab adalah yang selama ini menjadi penghalang anaknya tidak mendapatkan pasangan.
Selain itu, bersabar dan berdo’a nampaknya merupakan kunci mutlak untuk menstabilkan moral (akhlaq). Dengan kesabaran, ada pintu-pintu yang terbuka yang barangkali tak terlihat ketika kita sedang sempit dada. Dengan do’a, ada jalinan mesra dengan Sang Pemilik. Mungkin tidak saat itu juga do’a-do’a kita akan segera dikabulkan, tetapi bukankah do’a adalah ibadah ? Jadi, semakin banyak do’a terucap, semakin banyak pula ibadah dilakukan.
Buat para muslimah yang baru saja menikmati keindahan meneguk bahtera rumah tangga, tampaknya ada sikap yang harus dilakukan untuk menjaga perasaan muslimah yang belum menikah. Istri-istri baru itu, biasanya senang “mengompori”. Sebenarnya sikap ini sah-sah saja, agar tampak bukti bahwa menikah tanpa pacaran, menikah dalam rangka dakwah adalah “pengorbanan” yang menyejukkan. Tapi jika hanya sekedar memanasi tanpa solusi, sebaiknya sikap seperti itu ditahan. Apalagi jika si muslimah itu tidak siap dengan cerita-cerita seputar nikah itu, bisa jadi akan memedihkan perasaannya. Namun demikian, lain halnya dengan muslimah-muslimah yang ‘bandel’, yang dengan berbagai alasan kerap menolak untuk menikah meski seharusnya sudah siap. Baik tuntutan dakwah maupun tuntutan lainnya.
Menikah adalah ibadah. Tapi, ia bukan satu-satunya ibadah. Masih banyak alternatif ibadah yang bisa dilakukan. Alangkah naifnya bila kita malah banyak membuang waktu untuk memikirkan masalah pernikahan yang tak kunjung juga teralami. Masih banyak pekerjaan dan hal lain yang membutuhkan penyaluran potensi kita. Mumpung masih gadis, optimalkanlah potensi diri. Karena kelak, jika kesibukan menjadi istri dan ibu menghampiri kita, waktu untuk menuntut ilmu, menghapal ayat Qur’an dan hadits, bahkan untuk bertemu Allah di sepertiga malam, tentu saja akan berkurang. Nah, kenapa tidak kita optimalkan sejak sekarang ?
Eramuslim.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEKEDAR NASEHAT UNTUK KAUM HAWA

Untuk membentuk bibir yang menawan, Ucapkan kata-kata kebaikan.
Untuk mendapatkan mata yang indah, Carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai.
Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, Berbagilah makanan dengan mereka yang kelaparan.
Untuk mendapatkan rambut yang indah, Mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.
Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, Berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, Dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian. Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain, Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni.
Jadi, jangan pernah kucilkan seseorang dari hati anda Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, Ingatlah senantiasa, Jika suatu ketika anda membutuhkan pertolongan, Akan senantiasa ada tangan terulur.
Dan dengan bertambahnya usia anda, Anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, Satu untuk menolong diri anda sendiri, Dan satu lagi untuk menolong orang lain.
Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakannya, Bukan pada bentuk tubuhnya, atau cara dia menyisir rambutnya.
Kecantikan wanita terdapat pada matanya, cara dia memandang dunia. Karena di matanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, Di mana cinta dapat berkembang.
Kecantikan wanita, bukan pada kehalusan wajahnya, Tetapi kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, Yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta yang dia berikan Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

WANITA YANG MENDAPAT PUJIAN & WANITA YANG DILAKNAT

Sejarah telah mencatat beberapa nama wanita terpandangyang di antara mereka ada yang dimuliakan Allah dengan surga, dan di antara mereka ada pula yang dihinakan
Allah dengan neraka. Karena keterbatasan tempat, tidak semua figur bisa dihadirkan saat ini, namun mudah-mudahan apa yang sedikit ini bisa menjadi ibrah (pelajaran) bagi kita.

Wanita Yang Beriman
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Seutama-utama wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim." (HR. Ahmad)

1. Khadijah binti Khuwailid
Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath
thahirah (wanita yang suci).

Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa Muhammad tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap membe-narkan, menghibur, dan membela Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di saat semua orang mendustakan dan mengucilkan beliau. Khadijah telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di kalangan bangsanya dan ikut merasakan embargo yang dikenakan pada keluarganya.

Pribadinya yang tenang membuat-nya tidak tergesa-gesa dalam meng-ambil keputusan mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap Muhammad
sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur bangsanya.

Karena keteguhan hati dan keistiqo-mahannya dalam beriman inilah Allah berkenan menitip salamNya lewat Jibril untuk Khadijah dan menyiapkan sebuah rumah baginya di surga.

Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: "Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan." (HR. Al-Bukhari).

Besarnya keimanan Khadijah pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati Rasulullah sehingga beliau selalu menyebut-nyebut kebaikannya walau-pun Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata: "Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata: Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah menggantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda: Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita (istri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak menjelek-jelekkannya selama-lamanya."

2. Fatimah
Dia adalah belahan jiwa Rasulullah, putri wanita terpandang dan mantap agamanya, istri dari laki-laki ahli surga yaitu Ali bin Abi Thalib. Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi bersabda: "Fathimah merupakan belahan diriku. Siapa yang
menyakitinya, berarti menyakitiku."
Dia rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi membantu menegakkan
agama suami.
Fathimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur.

3. Maryam binti Imran
Beliau merupakan figur wanita yang menjaga kehormatan dirinya dan taat beribadah kepada Rabbnya. Beliau rela mengorbankan masa remajanya untuk bermunajat mendekatkan diri pada Allah, sehingga Dia memberinya hadiah istimewa berupa kelahiran seorang Nabi dari rahimnya tanpa bapak.

4. Asiyah binti Muzahim
Beliau adalah istri dari seorang penguasa yang lalim yaitu Fir'aun laknatullah 'alaih.
Akibat dari keimanan Asiyah kepada kerasulan Musa, ia harus rela menerima siksaan pedih dari suaminya. Betapapun besar kecintaan dan kepatuhannya pada suami ternyata di hatinya masih tersedia tempat tertinggi yang ia isi dengan cinta pada Allah dan RasulNya.
Surga menjadi tujuan akhirnya sehingga kesulitan dan kepedihan yang ia rasakan di dunia sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup, budaya dan tradisi leluhur yang menyelisihi syariat Allah ia telan begitu saja bak pil kina demi kesenangan abadi.

Akhirnya Asiyah meninggal dalam keadaan tersenyum dalam siksaan pengikut Fir'aun.
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata: "Fir'aun memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan terikat. Maka ketika mereka (Fir'aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah, malaikat menaunginya lalu ia berkata: Ya Rabb bangunkan sebuah rumah bagiku di sisimu dalam surga. Maka Allah perlihatkan rumah yang telah disediakan untuknya di surga sebelum meninggal."

Wanita yang durhaka:
1. Istri Nabi Nuh
2. Istri Nabi Luth
Mereka merupakan figur dua orang istri dari para kekasih Allah yang tidak sempat merasakan manisnya iman. Hatinya lebih condong kepada apa yang diikuti oleh orang banyak daripada kebenaran yang dibawa oleh suaminya. Mereka justru membela kepentingan kaumnya karena tidak ingin dimusuhi dan dibenci oleh orang-orang yang selama ini mencintai dan menghormati dirinya.

Maka kesenangan sesaat ini Allah gantikan dengan kebinasaan yang didapat bersama kaumnya. Istri Nabi Nuh ikut tenggelam oleh banjir besar bersama kaumnya yang menyekutukan Allah dengan menyembah patung-patung orang shalih, sedangkan istri Nabi Luth ditelan bumi karena adzab Allah atas kaumnya yang melakukan liwath (homoseksual).
Semua cerita ini telah Allah rangkum dalam sebuah firmanNya yang indah dalam surat At-Tahrim ayat 10-12, yang artinya: "Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah: dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam Surga. Dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dhalim. Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehor-matannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabnya dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat."

Semoga kisah para wanita ini bisa menjadi pelajaran bagi para wanita zaman ini untuk berkaca diri, kira-kira saya termasuk golongan yang mana? Apakah golongan yang dicintai Allah atau yang dimurkaiNya?

Bagi wanita yang belum berumah tangga, saat ini merupakan kesempatan besar baginya untuk memperbanyak amalan shalih dan mendekatkan diri pada Allah, bukannya justru menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura dan kegiatan lain yang tidak bermanfaat.
Dan bagi mereka yang sudah berumah tangga, selain menjaga keistiqomahannya dalam berIslam dia juga diberi beban tambahan oleh Allah untuk membantu suami menjalankan agamanya. Istri yang demikian meru-pakan harta yang paling berharga.

Dari kisah mereka, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa dalam keadaan bagaimanapun, hendaknya ketundukan kepada syariat Allah dan RasulNya harus tetap di atas segala-galanya. Asalkan berada di atas kebenaran, kita tidak perlu takut dibenci oleh masyrakat, sahabat, maupun orang yang paling istimewa di hati kita. Justru kewajiban kita adalah menunjukkan yang benar kepada mereka. Dengan begitu kita akan mendapatkan cinta sejati .. cinta Allah Rabbul 'alamin. Mudah-mudahan kita selalu diberi keistiqomahan untuk menapaki dan mengamalkan syariat yang haq (benar) walaupun kita seorang diri. Amin.
www.indomuslim.net

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

doa

1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih
kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W. akan hal
tersebut, jawab baginda: "Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang
penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang
soleh.

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang
yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takut akan
Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu
diberikan kepada
keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak
perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak
perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku
(Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga.

6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau
dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam
pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta
bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

7. Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada
anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan
menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan
ibumu dahulu.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu
neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia
kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara,
malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama
mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan
puasanya).

12. Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah ang
lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah S.A.W."Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara
kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana
sahaja yang dia kehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T.
memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka
beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap
hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T.
mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada
dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka
Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan
ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.

20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang lelaki Saleh.

21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang
jahat.

22. 2 rakaat shalat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80
rakaat solat wanita yang tidak hamil.


23. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu
badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

24. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan
letih akan mendapat pahala jihad.

25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat
isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan
kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal
daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita
itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang
kuda yang dibuat daripada yakut.

27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang
sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan
hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

28. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh
binatang itu dengan doa keberkatan.

29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan
rezekinya.

30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti
meyapu lantai di baitullah.

31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan
setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira
sebagai mati syahid.

35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun
solat.

36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka
malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

37. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan
memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

38. Jika wanita memijit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas
dan jika wanita memijit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.

39. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

40. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun
ibadat.

41. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi
Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai
purdah di dunia ini dengan istiqamah.


Kekuatan Doa

Dalam kitab Fiqhus Sirah karya Syekh Muhammad al-Ghazali, Imam Muslim
meriwayatkan bahwa sewaktu Perang Badar, Rasulullah SAW berdoa di dalam kemah.
Rasulullah berdoa dengan penuh khusyuk dan merendah diri seraya menengadahkan
kedua telapak tangannya ke langit memohon supaya diberi kekuatan untuk
mengalahkan musuh.

Di antara doa yang beliau ucapkan adalah: ''Ya Allah, kalau pasukan kaum
Muslimin ini sampai binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi oleh manusia
di muka bumi ini.'' Kemudian beliau memperkeras suaranya, ''Ya Allah,
tunaikanlah janji yang telah Engkau berikan kepadaku, ya Allah pertolongan-Mu
ya Allah!''

Beliau mengangkat kedua belah tangannya sedemikian tinggi hingga burdahnya
jatuh dari pundaknya tanpa disadarinya, sehingga Abu Bakar menyampirkan kembali
burdah itu di atas pundak beliau seraya berkata dengan perasaan haru, ''Ya
Rasulallah, kurangilah kesedihan Anda dalam berdoa kepada Allah! Allah pasti
akan memenuhi janji yang telah diberikan kepada Anda!''

Di tengah begitu banyaknya musibah dan bencana yang menerpa dan mendera bangsa
Indonesia saat ini, baik itu berupa krisis ekonomi, politik, hukum, dan moral,
serta bencana alam berupa banjir, kebakaran hutan, kemarau panjang, pertumpahan
darah di banyak wilayah negeri ini, serta musibah-musibah lainnya, kisah di
atas selayaknya dapat memberikan pelajaran kepada kita.

Doa itu senjata dan kekuatan orang beriman (HR Al-Hakim dari Ali bin Abi
Thalib). Ibnu Qayyim mengatakan, ''Jika perisai doamu lebih kuat dari musibah
maka ini akan menolaknya, tetapi jika musibah lebih kuat dari perisai doamu,
maka ia akan menimpamu, namun doa itu sedikitnya tetap akan mengurangi efeknya.
Dan jika perisai doamu seimbang dengan kekuatan musibah, maka keduanya akan
bertarung.''

Tak ada gunanya waspada menghadapi takdir, namun doa bermanfaat menghadapi
takdir sebelum dan sesudah ia turun dan sesungguhnya ketika musibah itu
ditakdirkan turun dari langit maka ia akan segera disambut oleh doa di bumi
lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat (HR Ahmad, al-Hakim dan Thabarani).

Begitulah kekuatan doa, ketika segala daya dan upaya telah kita lakukan untuk
mengatasi berbagai macam persoalan kehidupan, maka sudah selayaknya kita tetap
berdoa kepada Allah SWT. Ketika seorang sahabat Rasulullah selalu langsung
meninggalkan masjid setelah selesai shalat tanpa berdoa, Nabi pun menegurnya
dengan pertanyaan, ''Apakah kamu sama sekali tidak mempunyai kebutuhan kepada
Allah?'' Sahabat itu pun terperanjat dan mulai memahami arti doa, maka setelah
itu ia pun rajin berdoa kepada Allah. ''Bahkan,'' katanya di kemudian hari,
''garam pun kuminta kepada Allah SWT.''

Nah, marilah kita berdoa, sebagaimana yang diperintahkan di dalam firman-Nya,
''Dan Tuhanmu berkata, 'berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kupenuhi permintaanmu'.'' (QS Al Ghafir ayat 60)

Nb: doain ane juga doonkk..!!! otre ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Saatnya Menjadi Muslimah Berprestasi

Jujur saja setiap orang pasti ingin menjadi yang terbaik. Atau paling tidak memiliki hal-hal yang baik dalam hidupnya. Tempat bekerja yang baik, penghasilan yang lumayan besar, rumah dan lingkungannya yang sehat, suami dan anak-anak yang baik-baik saja. Dan masih banyak lagi standar-standar kebaikan yang kita idam-idamkan. Namun kalau kita mau survey, sedikit dari 10 keluarga muslim, paling banyak 3 diantaranya yang menganggap aktifitas dalam bermasyarakat untuk berkarya dan berguna sebagai salah satu ukuran hidup yang baik.

Hal ini seiring dengan semakin majunya teknologi, derasnya informasi yang datang dari luar (baca : Barat) memaksa setiap keluarga tercemar dengan budaya individual, budaya egois yang lebih mengutamakan dirinya dan keluarganya sendiri. Yang penting keluarganya selamat, yang penting anaknya tidak ikut narkoba, yang penting… yang penting…

Keinginan untuk berbuat dalam masyarakat, kemauan untuk berkarya, berprestasi semakin rendah. Terlebih lagi bagi kalangan ibu-ibu, seperti kita-kita ini. Langka sekali menemukan seorang muslimah yang berpredikat ibu rumah tangga yang punya seabrek gawean rumah tangganya namun masih meluangkan waktu dan pikiran dengan aktifitas dalam masyarakat yang tidak kalah hebohnya.

Muslimah Harus Berprestasi

Makna prestasi bagi kalangan muslimah terlebih yang telah berpredikat ibu rumah tangga adalah bukan dia harus jadi juara dalam sebuah perlombaan. Lebih tepatnya ia harus bisa menjadi pelopor dalam perbaikan bagi lingkungannya. Seorang muslimah tidak harus selalu bekerja di luar rumah untuk meraih prestasi tetapi juga tidak hanya di dalam rumah saja. Wanita-wanita Islami yang potensial seyogyanya pandai memanfaatkan dan mengembangkan ilmu yang diperolehnya. Bila ia seorang ‘tukang insinyur’ ataupun lulusan tehnik akan lebih bermanfaat dan berprestasi kalau saja ilmu-ilmu yang dimilikinya tadi mampu menghantarkannya membuka sebuah home industri, misalnya. Sehingga dengan ilmu apa saja, seorang muslimah mampu berkarya, mampu mengamalkan ilmu yang dipelajarinya bertahun-tahun di bangku sekolah atau perguruan tinggi sebagai bekal dakwah di masyarakat. Tidak seperti sekarang yang rata-rata muslimah kita beramai-ramai menjadi pengajar TPA, padahal Sarjana Kehutanan. Atau merasa cukup puas hanya berpredikat ibu dari 4 anak-anaknya.

Selain itu pula hendaknya prestasi muslimah akan lebih terarah bila terspesialisasi. Ibu-ibu akan lebih optimal dalam perannya bila punya keahlian khusus. Ibu A pandai memasak, ibu B pandai merias pengantin, ibu C menulis, ibu D berkebun, dstnya. Sehingga dengan keahlian khusus ini ladang dakwah lebih tergarap maksimal.

Bagaimana Menjadi Agen Perubah yang Handal

Menjadi perintis, pelopor atau istilah kerennya ‘Agen Perubah’ dalam masyarakat dituntut memiliki beberapa hal antara lain :

1. Selalu berpikir positif dan pede (percaya diri)

Selalu berpikir positif kepada Allah, diri sendiri dan orang lain. Yakinlah bahwa Allah memberi kita semua nikmat dan kemudahan sekaligus kesulitan adalah dalam kerangka sejauhmana kita telah pandai mensyukuri nikmat-Nya dengan memanfaatkannya, tidak saja untuk diri sendiri tapi juga untuk masyarakat luas. Allah menciptakan kita dengan kepribadian, kualitas bakat dan intelektual adalah dengan maksud. Semua itu modal dasar bagi kita untuk berbuat. Termasuk cara pandang kita terhadap orang lain. Pandanglah orang lain dari sisi positifnya dan menerima sisi negatif sebagai pelajaran bagi kita. Dengan selalu ber-‘positif thinking’ seperti ini Insya Allah Pede (percaya diri) akan timbul. Ibu A yang anaknya 5 aja masih bisa aktif di lembaga dakwah, koq kita yang baru punya 1 anak repotnya ngalah-ngalahin ibu A. Malu, ah..

2. Berkepribadian pantang menyerah

Sebagai pelopor dan penggerak, pasti akan menghadapi tantangan, baik dari kalangan keluarga, tetangga, tokoh masyarakat, dllnya. Dengan berbagai hambatan tadi kita dituntut selalu bersemangat, tidak loyo, tidak mudah patah semangat. Semakin mantap kita bersikap saat kesulitan menerpa kita menunjukkan sikap hidup yang matang. Keyakinan akan janji dan jaminan Allah akan datangnya kemudahan setelah kesulitan mampu melahirkan kepribadian pantang menyerah (lihat QS. An Nasyrah : 5-6).

3. Memulai dari diri sendiri

Menyeru kepada orang akan lebih didengar dan diikuti pabila kitanya telah mengamalkan-nya. Selain masyarakat lebih tergerak karena tauladan kita, Allah pun memerintahkan demikian (lihat QS. Ash Shaff : 4).

4. Memelihara motivasi awal

Segala kesibukan kita menjadi muslimah berguna dan berkarya di masyarakat hendaknya dilandasi dengan niat yang lurus dan bersih. Semata-mata untuk mencari ridho Allah. Bukan untuk mencari penghargaan, sanjungan atau apa saja yang sifatnya duniawi. Akan lebih indah dan bermakna bila niatnya untuk ibadah sehingga kelelahan, kepenatan karena aktifitas itu tidak melahirkan kejenuhan yang berarti yang bahkan bisa-bisa membuat kita menarik diri dari medan dakwah tadi. Dengan motivasi / niat yang teguh segala tantangan apa pun bentuk dan rupanya tidak menyurutkan langkah bahkan semakin memberikan energi bagi ‘si penggerak’.

Merekalah Muslimah Berprestasi

Sekelumit profil berikut ini kiranya bisa dijadikan teladan bagi sekalian ibu-ibu, betapa seharusnya muslimah berbuat.

* Sumarti M. Thohir, ibu rumah tangga dengan aktifitas dalam masyarakat sebagai Redaktur Pelaksana Majalah “Aku Anak Shaleh”.

Mempunyai pandangan bahwa sebagai hamba Allah dengan usia yang tidak begitu panjang tanpa prestasi dihadapan Allah adalah sangat menyedihkan. Prestasi yang dimaksud, seorang muslimah selain sebagai ibu rumah tangga hendaknya memaksimalkan potensi ilmu, pikiran, tenaga dan waktu yang ada. Hendaknya tidak cukup puas dengan prestasi sebagai ibu rumah tangga. Muslimah haruslah juga menghasilkan ‘sesuatu’ yang berguna bagi masyarakatnya (Dikutip dari Ummi, Edisi Feb-Mar 2002).

* Asma Nadia, ibu rumah tangga dengan 2 anak. Penulis novel dan cerpen Islami, Ketua III Forum Lingkar Pena Nasional.

Menurutnya, muslimah dalam hidupnya hendaknya mengibaratkan dirinya sebagai sebuah kristal. Artinya, muslimah sebaiknya mampu berbuat dengan sebaik-baiknya dalam berbagai sisi dengan masing-masing sisi bernilai baik. Sebagai istri pelayanannya kepada suami memuaskan. Sebagai ibu bagi anak-anaknya, dia perhatian. Dan sebagai pekerja, prestasi kerjanya bagus dan sebagai apa saja muslimah itu menekuninya dengan kesungguhan yang luar biasa. Sebagaimana kristal yang dalam setiap sisinya memantulkan cahaya sama indahnya (Hasil wawancara Humaira saat GBSM 2 di Samarinda).

* Anaway Irianti Mansur, istri ust. M. Anis Matta, ibu rumah tangga dengan 6 anak. Aktif dalam sebuah partai Islam bidang Pemberdayaan Peran Publik Perempuan dan di Yayasan Ibu Bahagia.

Menganggap aktifitasnya ini sebagai bahan untuk pengembangan diri, sebagai bukti bahwa ‘kita orang baik’ karena interaksi kita dengan segala lapisan masyarakat dan medan dakwah untuk mengajak orang lain melakukan kebaikan. Dengan beraktifitas menuntutnya harus pandai mensiasati waktu dan kegiatan di dalam – di luar rumah. Sehingga dinamika di luar rumah tidak berakibat terlupanya anak-anak dan keluarga (Dikutip dari Tabloid MQ edisi Januari 2002).

* Nena Herlina, ibu rumah tangga dengan 7 anak, aktif sebagai pembina di berbagai kelompok pengajian (dari kalangan ibu-ibu, remaja hingga pembantu rumah tangga), Kepala TK Islam Terpadu Uswatun Hasanah.

Menuturkan bahwa sejak menikah, telah sepakat untuk menjadikan dakwah seabgai prioritas. Dengan 7 anak tanpa pembantu di rumah membuat suaminya tidak segan-segan ambil bagian pula dengan urusan rumah tangga. Kegigihannya dalam aktifitas dakwah membina jama’ah pengajiannya di tengah-tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga sampai-sampai harus melahirkan akannya yang ke-7 saat pengajian mampu membuat orang terkagum-kagum dan menghantarkannya sebagai peraih Ummi Award tahun 2002 ini (Dikutip dari Ummi Edisi 2002).

Dari beberapa profil di atas tergambarkan betapa cantiknya seorang muslimah yang hidupnya berguna bagi orang banyak. Selain untuk anak, suami dan keluarga ia masih mampu dan mau mencurahkan dengan maksimal apa-apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Anugerah sehat, kuat dan kelapangan waktu.

Seandainya suami ibu-ibu mempunyai pandangan seperti halnya Ust. Anis Matta yang sangat mendukung segala aktivitas istrinya, apakah ibu-ibu akan meraih kesempatan ini ? Atau seandainya suami ibu-ibu punya pandangan lain dari apa yanag kita bahas saat ini, apa yang akan ibu lakukan ? Jawabannya hanya ibu yang tau. (by Ummu TQ)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gawat Kristenisasi Incar Akhwat

Dengan mengenakan busana Muslimah, kaum pemurtad yang diduga kuat sebagai aktivis Salibis mendatangi masjid-masjid dan tempat kumpul aktivis dakwah yang banyak dikunjungi Muslimah. Mereka mengincar akhwat untuk dimurtadkan.
Jumat (24/6/2005), tengah hari. Jarum jam menunjukkan angka 10.30 WIB. Di luar, Sang surya memancarkan cahayanya, menjalankan perintah Sang Khalik: menyinari bumi, ciptaan Allah Yang Maha Agung. Manusia pun terlihat lalu-lalang, mengejar rezeki dunia. Padahal waktu shalat Jumat segera tiba.
Tiba-tiba suara telepon redaksi SABILI, berdering. Setelah mengangkat gagang telepon, terdengar suara perempuan menjerit dan ketakutan. “Tolong saya pak. Saat ini saya berada di luar Jakarta. Mereka menculik saya dengan mobil,” telepon Endah (nama samaran), singkat, dengan rasa takut, kepada salah seorang kru SABILI.
Endah adalah seorang akhwat, aktivis dakwah. Bersama teman-teman sebayanya, selama ini gadis berusia 23 tahun itu aktif mengikuti program tahfidzul Qur’an di Pesantren Yapith, Pondok Gede, Bekasi. Selain itu, ia juga rutin mengikuti kajian pekanan (liqo’) gerakan Tarbiyah.
Nasib Endah sungguh ironis. Gadis yang awalnya sangat periang ini sedang diincar gerakan kristenisasi. Endah sedang menjadi target operasi (TO) gerakan pemurtadan yang terselubung. Dengan cara-cara tak terpuji, mereka berusaha keras memurtadkan aktivis masjid ini.
“Penculikan” Endah ini sudah yang kesekian kalinya. Hal itu dibenarkan Yan, kakak Endah. Menurut Yan, tahun 2003 lalu, Endah pernah mengalami nasib serupa. Mereka pernah membawa Endah ke sebuah rumah yang berada di daerah Tanggerang. Di sana, mereka berusaha mencuci otak Endah dengan memberikan doktrin-doktrin Kristen.
Namun usaha mereka ternyata tak terlalu berhasil. Mantan siswi Ma’had Al- Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan ini akhirnya berhasil meloloskan diri dari sekapan mereka. Dengan alasan mau kuliah ke Ma’had Al-Hikmah, Endah pun bisa kembali lagi ke rumah. Setelah berhasil lolos, kondisi Endah ternyata agak berubah. Ia sering merasa sakit kepala dan kerap tak sadarkan diri. Dalam keadaan tak sadar itu pula ia sering menyebut-nyebut Yesus, sementara lidahnya terasa berat untuk membaca Qur’an.
Untuk mengatasinya, Endah akhirnya melakukan terapi ruqyah (dibacakan ayat-ayat Qur’an dan doa, sebagaimana dicontohkan Nabi saat mengusir jin dari dalam tubuh manusia). Setelah tim ruqyah berhasil mengeluarkan pengaruh sihir dan jin dari tubuh Endah, kondisi akhwat yang sering mengajar ngaji anak-anak ini lebih mendingan dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. “Beberapa bulan lalu kondisinya sudah bagus, tapi belakangan ini kambuh lagi,” kata Budi.
Kasus Endah bermula dari sebuah acara di Masjid Istiqlal, beberapa tahun lalu. Waktu itu, Endah didekati seorang perempuan berjilbab, seperti pakaian seorang akhwat (pakaian jubah dengan jilbab panjang). Entah mengapa setelah berkenalan, tiba-tiba Endah terhanyut dan mau saja mendengar omongan perempuan itu. Apalagi dalam obrolan itu, ia sering kali menyinggung tentang gerakan Islam, mulai dari Tarbiyah, Salafi, Jamaah Tabligh hingga Hizbut Tahrir.
Pertemuan Endah dengan perempuan berjilbab itu ternyata berlanjut sampai Endah kuliah di Ma’had Al Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan. Perempuan ini acap kali menyatroni Endah ke Ma’had tersebut. Seperti juga pertemuan-pertemuan sebelumnya, seperti dihipnotis, Endah tak kuasa menolak ajakan perempuan berjilbab itu untuk berjalan-jalan. Mereka juga sering kumpul dengan beberapa orang, bak sebuah halaqah, mengkaji Islam.
Mulanya, materi-materi yang disampaikan dalam “halaqah” itu, tidak ada yang bermasalah. Namun lama-kelamaan dirasakan materinya agak menyimpang. Tidak lagi berpandangan positif terhadap Islam, malah menjelek-jelekkan harakah (gerakan) satu dengan harakah lainnya. Bahkan sering kali memfitnah Allah, Islam dan Rasul-Nya.
Kasus ini pun mencapai klimaksnya saat mereka “menculik” dan menyekap Endah di sebuah rumah di luar Jakarta. Semalaman, seorang perempuan yang mengenakan jilbab dan mengenakan kalung salib mendoktrin Endah dengan doktrin-doktrin Kristen. Sejak itu, Endah, yang awalnya gadis periang ini, kini selalu dibayangi rasa takut mendalam karena menjadi incaran gerakan kristenisasi.
Di Bekasi, beberapa waktu lalu juga terjadi kasus serupa. Linda, seorang akhwat berteman akrab dengan seorang perempuan Kristen yang menyebut dirinya dengan “umi”. Saat akhwat ini lengah, perempuan itu mengambil dompetnya. Dompet akhwat ini kemudian diberikan kepada suami si perempuan itu yang juga menyebut dirinya dengan “abi”. “Abi” ini kemudian memanggil akhwat tersebut. Namun setelah pertemuan dengan “abi”, akhwat ini jadi tidak karu-karuan. Kepalanya sering terasa sakit. Saat diperintah suaminya, akhwat ini jadi tak menurut. Ia juga tak lagi senang membaca al-Qur’an. Selain sering menyebut-nyebut nama “umi” dan “abi”, akhwat ini juga sering kebayang-bayang Yesus, Tuhan Kristiani.
Kondisi akhwat itu saat ini sudah pulih kembali. Namun perjuangan memulihkannya cukup berat. Untuk menghilangkan pengaruh jin di tubuh akhwat itu, memakan waktu sekitar tujuh bulan. Selama itu pula keluarga Adi Ambargono ini mendapat tekanan batin karena sering mendapat komentar tidak sedap dari masyarakat sekitar.
Kasus pemurtadan para akhwat ternyata tak hanya terjadi di Jakarta dan Bekasi, tapi juga terjadi di luar Jakarta. Beberapa waktu lalu, kasus yang mirip terjadi di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Seorang akhwat, keponakan aktivis gerakan Tarbiyah Medan diculik kelompok Kristen sampai dua kali.
Awalnya, seorang perempuan berjilbab mendekati seorang akhwat. Merasa targetnya sudah percaya, kemudian ia mengajak akhwat ini minta izin tidak masuk sekolah untuk makan-makan dan jalan-jalan. Hal ini terus berlangsung selama kurang lebih tiga bulan. Bak disambar geledek di siang bolong. Ayahnya kaget setelah mendapat kabar bahwa anaknya sudah tiga bulan tidak masuk sekolah dengan alasan izin ke rumah sakit. Padahal setiap hari ia merasa tidak ada masalah karena anaknya selalu berpamitan untuk berangkat sekolah.
Puncaknya, Akhwat ini diculik dan dibawa kabur ke Jambi. Selama dalam perjalanan, mereka memasukkan dan membaptis aktivis Islam ini di gereja. Bahkan, karena berontak, mereka pernah memukul kepala akhwat ini sampai pingsan. Beruntung ia bisa kabur. Namun setelah berhasil pulang, kondisinya sudah tak normal. Akhwat ini sering merasa sakit kepala dan kerap tak mampu mengendalikan diri. Akhirnya, setelah diruqyah, kondisinya mulai pulih kembali. Tapi kaburnya “buruan” tidak membuat para pemurtad itu patah semangat. Beberapa waktu kemudian, saat seisi rumah tengah tertidur lelap, mereka menaiki loteng dan menculik kembali akhwat tersebut. Orang tua akhwat ini baru tersadar setelah menerima SMS dari penculik yang bunyinya: “Selamat mengambil anakmu yang ada di neraka.”
Langkah cepat segera dijalankan Ustadz Nuh, mantan Ketua PKS Sumut yang kini menjadi anggota DPRD provinsi tersebut. Ia langsung mengontak seluruh kader PKS Sumut. Tak beberapa lama, ada kabar akhwat itu berada di Polres Siantar, setelah sebe lumnya ditemukan di sebuah pohon dalam kondisi terikat. Kini, di Sumut, kasus pemurtadan akhwat tersebut menjadi persoalan serius. Meski kasus kristenisasi ini sudah masuk ke kepolisian, namun sejumlah ormas Islam, seperti DDII, IKADI, PKS dan organisasi Islam lainnya terus mendesak agar Kapolda Sumut segera serius mengusut tuntas kasus ini.
Di Bandung, Jawa Barat upaya-upaya pemurtadan para akhwat, aktivis dakwah, juga marak. SABILI mendapat cerita langsung dari Siti Nurjanah, SS, seorang murrobi (guru) dan aktivis Tarbiyah. Menurutnya, untuk mengincar mangsanya, khususnya para akhwat di Bandung, para misionaris dan kaum pemurtad sering mengenakan simbol-simbol Islam, seperti jilbab panjang dan jubah.
Sasaran mereka adalah akhwat yang baru mengikuti kegiatan Tarbiyah. Karena pemahaman para akhwat ini, baru sebatas belajar dan belum utuh benar pemahaman keislamannya, sehingga besar kemungkinan masih bisa mereka pengaruhi. Untuk memangsa sasaran, biasanya mereka mendatangi tempat-tempat yang menjadi ajang berkumpulnya orang Islam di Bandung, seperti Masjid Salman, Masjid Istiqomah, juga Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat. Setelah menyusup ke tempat ramai tersebut, mereka mendekati para akhwat dan berusaha memengaruhi akidah mereka.
Sebut misalnya, cerita yang terjadi di Pusdai (Bandung) beberapa waktu lalu. Saat itu ditemukan seorang perempuan yang mengenakan busana mirip akhwat pada umumnya: berjilbab panjang dan memakai jubah. Secara tak sengaja, saat di toilet seorang akhwat melihat perempuan berjilbab itu memakai kalung Salib. Bahkan saat diperiksa, di dalam tas perempuan tersebut ditemukan Alkitab.
Kecurigaan itu makin terasa saat para akhwat melaksanakan ibadah shalat. Di saat semua orang melakukan rukun Islam kedua itu, perempuan berjilbab tadi tidak melakukannya. “Saya mendapat informasi ini dari aktivis dakwah kampus yang mengikuti kegiatan Tarbiyah,” tegas Siti Nurjanah. Masih di sekitar Bandung, kasus pemurtadan kali ini terjadi di Universitas Winayamukti (Unwim) Jatinangor, Jabar. Korbannya, lagi-lagi akhwat, mahasiswi Universitas Padjajaran (Unpad). Beberapa waktu lalu, ia didekati seorang pria yang mengaku diri sebagai perwira polisi. Sejak pertama kali berkenalan, pria ini terus saja menempel akhwat itu.
Namun belakangan diketahui pria yang mengaku dari kesatuan polisi itu adalah seorang Nasrani. Merasa sudah saatnya, ia pun mengajak akhwat ini menikah dan pindah agama. Setelah menikah, akhwat ini tak pernah mengikuti kegiatan Tarbiyah lagi. Tim Forum Antisipasi Kristenisasi dan Pendangkalan Akidah (FITRAH) juga menceritakan kasus pemurtadan yang nyaris menimpa seorang akhwat, mahasiswi UPI Bandung. Kasusnya terjadi pada akhir tahun 2004 lalu. Mulanya, seorang akhwat diminta memberikan les privat bahasa kepada orang asing beragama Nasrani.
Lama-kelamaan keluarga itu melakukan pendekatan personal. Mereka melakukan pendekatan persuasif, seperti mengajak jalan-jalan bareng. Saat akhwat ini mengalami masalah ekonomi, mereka membantunya. Namun ujung-ujungnya, mereka meminta akhwat ini pindah agama. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya ia pergi dari keluarga Nasrani itu.
Kasus pemurtadan akhwat di Sumatera Barat tak kalah hebohnya. Kasus ini terjadi di kampus Politani Universitas Andalas, Payakumbuh beberapa waktu lalu. Sedikitnya 23 akhwat, mahasiswi Politani, kesurupan dan menyebut-nyebut nama Bunda Maria, Yesus dan Salib. September 2003 lalu kasus serupa juga menghantam Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Payakumbuh. Sebanyak sebelas siswi kesurupan dan menunjukkan perilaku aneh, menyebut-nyebut nama Yesus, Bunda Maria, Salib dan menyatakan suka dengan Injil.
Kasus demi kasus pemurtadan yang mengincar akhwat terus menguak ke permukaan. Ibarat fenomena gunung es, yang nampak dan muncul hanyalah sebagian kecil saja. Sementara yang belum muncul ke permukaan, disinyalir masih banyak. Karenanya, sudah seharusnya aparat kepolisian serius menindaklanjuti laporan yang masuk, seperti terjadi di Sumatera Utara.
Sambil menunggu tindakan aparat, yang penting dilakukan Muslim dan Muslimah, khususnya para dai dan daiyah, adalah agar memberikan tarbiyah (pendidikan Islam) secara utuh, sehingga mereka yang kerap jadi sasaran, terhindar dari jerat-jerat pemurtadan yang sedang mengincar. Tak kalah pentingnya adalah, selalu waspada. Beragam info di atas, jadikan pelajaran dan pengalaman, agar terhindar dari upaya-upaya busuk mereka. Jika tidak, gawat!
Rivai Hutapea from milis

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Perawatan Rambut Bagi Muslimah Berjilbab

Keramas setiap hari
Jakarta itu kan panassss bgt,sedangkan rambut kita tertutup rapat, terutama buat mereka yang kuliah, ataupun berkerja, setidaknya’kan 8 jam lebih sehari harus tertutup. Dengan cuaca tropis yang panas, otomatis rambut jadi lebih lembab, karena pengaruh uap panas, ataupun keringat ang menumpuk sehingga menyebabkan ketombe. Itu juga sebabnya, rambut muslimah itu cenderung berminyak…Oleh karena itu perlu keramas setiap hari’ loh, tapi tentunya tidak bisa sembarang shampoo, kudu yang mild (lembut)!..supaya rambut gak rusak…..trus juga berhubung rambutnya udah cenderung berminyak, sebenernya gak perlu tiap kali keramas harus menggunakan conditioner, cukup sesekali saja. Kecuali buat yang rambut dilemma, perlu diberi kondisioner, itupun hanya diujung2 rambut saja loh, jangan di kulit kepala yah….
Trus pastikan rambut anda dalam kondisi kering saat mau ditutup dengan jilbab yah…..
Gunakan Hair tonik
Teorinya gini, kalo rambut tertutup rapat, otomatis suhu di dalamnya akan lebih panas otomatis pori2 kulit kepala akan membesar kan???(coba degh inget2 waktu facial, ada steaming/penguapan untuk membuka pori2 kan??) kalo pori2 membesar, otomatis, rambut akan lebih mudah untuk keluar, atau rontok, apalagi saat kita menyisir rambut….itu sebabnya, banyak muslimah yg mengalami kasus kerontokan rambut….Nah mengatasinya gampang kok, pake hair tonik yang memang fungsinya untuk menguatkan rambut…..apalagi hair tonik ini mengandung alcohol (alcohol tidak haram loh, dia haram kalo jadi khamr) yang fungsinya juga untuk menutup pori-pori…….Apalagi kalo abis creambath, dimana sebelumnya kita disteamingkan???)
Di moz5, kita ada services masker rambut (product Rdy Hadisuwarno masker rambut ginseng, jadi mengandung ginseng yang fungsinya untuk menguatkan akar rambut, supaya lebih kuat dan tidak rapuh……
Masker rambut juga tidak di steaming, dan tidak lama di massage, yang dilarang untuk kasus rambut rontok stadium tinggi.
Creambath 2 kali sebulan
Ini penting untuk memberikan nutrisi rambut pada rambut, sedangkan untuk rambut yang bermasalah, intensitasnya bisa lebih banyak lagi.
Bisa dilakukan di rumah, tetapi lebih baik di lakukan di salon, dengan treatment yang sesuai.
Rambut perlu di angin-anginkan juga..
Maksudnya di angin-anginkan ini bukan ditaruh di depan kipas angin loooohhhhJ, kamsud, eh maksudnya, rambut perlu dikasih keleluasaan untuk mejeng, alias bebas terbuka tanpa ditutup….tapi mejengnya di dalem rumah aja yah, jangan di depan rumah..J rambut perlu udara segar juga…..terutama buat aktivis yang sibukkk diluaran dari pagi sampe malem, otomatis rambut tertutup terus kan J
Pilih bahan yang ringan dan berpori-pori….serta menyerap keringat
Ini penting juga loh mba…ibarat pakaian, kita kan akan merasa gerah kalo pakai baju yang berat serta tidak menyerap keringat, begitu juga dengan rambut kita loh….trus juga kalo bisa sih…pilih daleman yang juga tidak mengikat, menutup rapat rambut kita sehingga kepala dan rambut tidak bisa bernapas….
Apapun jenis bahan dan modelnya, tentunya, tetep harus memikirkan aturan main-nya yah mba, dalam arti, tetep gak boleh transparan apalagi bolong-bolong,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

WANITA YANG DIPENUHI RASA CINTA

Selalu, saya akan tenggelam dalam luasnya danau di keriput garismatawanita itu; garis yang berkisah tentang kesabaran, perjuangan hidup,penderitaan dan pengorbanan serta maaf. Menelusuri peta yang ada diwajahnya, saya tak pernah tersesat dalam membaca atau mencari sebuahkotabernama: keikhlasan. Kali ini, saya berusaha menyusun kepingankesabaran dandanau maaf yang ada padanya dari sebuah drama kecil yang meluruhkanair matasaya pada akhir Februari 2003 lalu, di sebuah bangsal kelas II RumahSakitUmum Giriwono, Wonogiri. Tubuh renta wanita itu melangkah ragu, mungkin beberapa bagiandisebabkanperjalanan sekitar dua jam dengan memakai bus. Ia memang hampirselalu mabukdalam perjalanan semacam itu kendati hanya dalam bilanganjam. "Mbah...!"suaranya bergetar saat berada di ambang pintu. Nanap, ia menatapsesosoktubuh yang tergolek di atas tempat tidur dengan berbagai selang;infus,bantuan pernapasan, dan saluran pembuangan.... Laki-laki yangtergolek itumembalas tatapnya, menahan sejenak, lantas pelan-pelan dialihkan ketempatlain. Ada sedu tertahan, sesak dalam dada. "Bagaimana, Mbah?" kembalisapawanita itu seraya mendekat dan meraba kening si lelaki. "Yang sakitbagianmana?" lanjutnya. Tangannya membelai kening lelaki itu dan turun ketelinganya. Lelaki itu telah dua hari dirawat di rumah sakit karenapenyakitstroke. Tubuh bagian kanannya lumpuh. Lemah, tangan kiri si lelakiberusahameraih tangan wanita itu, menggenggamnya lama, tetap dengan matamenghindaribertatap dengannya. Ada kepundan yang bergolak-golak di sana dantangis yangenggan dipurnakan. ----- Wanita itu tak lain adalah bekas istri dari lelaki yang kinitergolektersebut. Lebih dua puluh tahun sudah keduanya berpisah. Sangat sahbagi siwanita itu apabila ia membenci bekas suaminya. Begitu banyak lukamengangayang ditinggalkan lelaki itu dalam perjalanan hidup yang ia alami.Sebelumresmi berpisah, suaminya menelantarkan dirinya berikut anak-anaknya.Suaminya lantas menikah dengan wanita lain, memenuhi istri mudanyadengankekayaan dan kebahagian, sedangkan wanita ini terlunta-luntamemperjuangkanhidup yang ingin ia menangkan. Ya, nyaris tak ada apa pun yangdiberikansuaminya selain penderitaan. Ia bukan resmi dicerai di PA, karena ituiamasih menjadi istri jika sewaktu-waktu suaminya pulang ataubertandang.Selalu tak ada apa-apa yang di bawa lelaki itu selain perselisihanataukekesalan pada istri mudanya dan si wanita akan menerimanya dengansabar. Tapi, selalu begitu, setelah ia kembali mengandung, suaminya akansegerapergi kembali pada istri mudanya, dan kembalilah ia berjuang terlunta-luntadengan janin dalam kandungan. Tercatatlah, sembilan anak terlahir darirahimnya, seorang di antaranya meninggal karena kekurangan air susu.Asinyatidak keluar oleh karena nyaris tak ada makanan layak yang iakonsumsi. Dilain waktu, pernah selama beberapa minggu ia -berikut anak-anaknya-tidakmakan nasi. Tidak ada beras tersisa. Kendati suaminya hidupberkecukupanbahkan boleh dibilang kaya, -- saat itu, suaminya menjabat kepaladesa – iatak hendak meminta, apalagi menuntut. Untuk bertahan hidup, ia dananak-anaknya memakan daun-daunan yang direbus dengan campuransedikit berashasil utang. Jika waktu makan tiba, ia kumpulkan anak-anak, dudukmelingkarmemutari kuali tanah berisi bubur daun-daunan tersebut dengan masing-masingmemegang satu piring. Lantas, pada piring masing-masing dituang buburencerterebut. Sungguh jauh dari cukup, apalagi rasa kenyang. Sementara...suamidan istri mudanya sekaligus anak-anak mereka makan dengan kenyang danberlebihan. Jika malam tiba, gubuk reot yang ia huni itu penuh rebak dengancerita.Wanita ini gemar sekali mendongeng untuk anak-anaknya; satu-satunyahiburanyang bisa ia berikan pada anak-anak. Dengan sebuah lentera kecil yangberkedip-kedip ditiup angin, ia mendongeng Timun Mas, Kepel, LutungKasarung, Roro Mendut-Pronocitro, Minakjinggo-Kenconowungu, dansekian lagidongeng yang ia kreasi sendiri. Anak-anaknya mendengarkan dengan mataberbinar-binar. Kadang-kadang pula ia mengajarkan tembang-tembangdolananyang menjadi senandung riang pembawa semangat anak-anaknya. Sambilberceritaitu, tangannya tak henti bekerja, kadang-kadang sampai larut malam;menganyam tikar pandan pesanan tetangga, mengupas singkong, oncekdhele,prithil kacang, pipik jagung... pekerjaan-pekarjaan khas para petaniyangdarinya ia peroleh upah tak seberapa. Lantas, sementara ia terusmendongeng,satu per satu anak-anaknya terlelap di atas tikar yang berlubang danbertambal-tambal di sana-sini. Setelah anak-anaknya tertidur, serentak, wajahnya yang semulaberbinar-binar tanpa duka itu meredup. Ia menatap anak-anaknya yangtidurdengan mulut menganga dan perut berkeriut. Napasnya cekat. Tanpapermisi,air mata berbondong-bondong keluar oleh tindihan rasa nelangsa. Ya...disaat yang sama, suami dan istri mudanya berikut anak-anak merekaterlelap diatas kasur dengan selimut hangat dan perut kekenyangan. Dirinya masihharusmerunut malam yang jauh. Dia tak berpikir akan bertahan hidup, tapiia takakan mengakhiri sendiri dengan bodoh. "Saya tak percaya saya masihhidupsampai hari ini," ujarnya bertahun-tahun setelah itu. Yang ada dalampikirannya adalah 'hidup dan bertahan'. Ia harus menyelesaikan semuaitudengan cara-cara pahlawan. Dengan menjadi buruh tani, ia terusmengais.Pekerjaan itu nyaris tak menjanjikan apa-apa. Tak jarang, ia bekerjadisawah suaminya sendiri sebagai buruh dengan upah yang tidak lebihbesar dariburuh yang lain, bahkan cenderung lebih kecil. Entah, bagaimana ia mampu menjalani semua itu. Lantas, satu per satuanaknya lulus sekolah. Yang pertama menyelesaikan SMP, yang keduabertahanhanya sampai SD, sedangkan yang ketiga tak mampu menyelesaikan pendidikan terendah sekalipun kendati justru ia anakpalingcerdas di antara anak-anaknya yang lain. Bersama, ketiga anak inimemutuskanmerantau ke Jakarta. Tentu saja tak begitu ada harapan bekerja ditempatyang nyaman. Ketiganya... menjadi pembantu. Tapi, kendati sedikit,ketiganyamulai bisa mengirim uang untuk orang tua dan adik-adiknya. Begitulah,wanitaini telah mengatur rupiah dengan begitu cermat. Ia bahkan takmenyentuhuang-uang kiriman itu, tapi kesemuanya digunakan untuk membiayaisekolahlima anaknya yang lain. Cukup ajaib, kelima anaknya tersebut berhasilmenamatkan jenjang SLTA. Hari-hari lesap ke bulan dan bulan tenggelam dalam tahun. Sepertihidupnya, waktu tidak berhenti berjalan. Satu per satu anaknya lulus,bekerja ... dan menikah. Biaya sekolah tidak melulu ditanggung anakpertama,tetapi selalu demikian... setiap ada yang lulus dan mulai bekerja, iabertugas melanjutkan estafet amanah itu. Lagi-lagi, keajaiban danbuktibahwa Allah Mahakasih, empat dari anak-anaknya tersebut lulus tesmenjadipegawai negeri sipil, sebuah pekerjaan yang cukup bergengsi untukukurandaerahnya. Saat sekolah pun, rata-rata mereka mendapat beasiswa ataukeringanan biaya sebagai kompensasi dari prestasi yang diraih... atauminimal menjadi juara kelas. Namanya pun menjadi legenda dimasyarakatnyabahwa anak-anaknya maupun cucu-cucunya pasti cerdas dan sukses.Bolehlahdikatakan begitu. Untuk ukuran orang seperti dirinya, tentulah apayang adasekarang ini merupakan sukses yang tidak terbilang. Masing-masinganaknya diJakarta telah memiliki hunian yang layak -kendati kecil--, anakpertamanyamalah berhasil masuk tes PNS di Mabes Polri kendati hanya denganijazah SMP.Anak-anaknya pun nyaris semua cukup disegani di lingkungannya, halmanatidak demikian dengan anak-anak suaminya dari istri mudanya. Tahun2002,rumah yang ia huni yang dibangun anak-anaknya pada tahun 1988, ambruk.Kondisinya memang telah reot. Anak-anaknya bukan tidak tahu, tapimerekatidak memperbaikinya dalam kurun yang cukup lama itu disebabkan merekadilarang oleh sang ayah -suami dari wanita ini-untuk memperbaiki. Laki-laki itu mungkin hatinya terbuat dari batu, tak juga bisabelajardari kejadian-kejadian yang ia alami. Tahun 1988, saat anak terakhirdariistrinya berusia 10 tahun, ia kembali terpikat wanita lain; seorangjandamuda dari kampung sebelah. Karena tak bisa menikah resmi,keduanya -entahlah, mungkin nikah di bawah tangan-tinggal serumah.Kali ini,wanitanya tak 'sebaik' dan sesabar' dua istrinya terdahulu. Hartanyahabisdalam bilangan tahun. Dan... empat tahun kemudian, jabatannya sebagaikepaladesa berakhir. Hidup dengan sisa-sisa kejayaan masa lalu, wanita mudainitidak bertahan. Ia memilih pergi meninggalkan si lelaki yang kini taklagibisa mencukupi kebutuhannya. Lantas, seperti roda... hidup berputar. Allah terus memperjalankantakdirnya yang tak terkata namun bagian dari hal paling tetap danniscaya.Bukan karma. Lelaki ini menjalani hidupnya sendiri, menjadi buruhtani –karena sawahnya telah habis terjual-dan tinggal di kesunyianrumahnya:tanpa anak dan istri. Sementara istrinya -si wanita ini-mulai merasaikebahagiaan dari hidup yang lebih layak, riang dipenuhi jeritan manjacucu-cucu dan rengekan mereka. Maka, meradanglah si lelaki saat anak-anaknyaberniat membangun sebuah rumah untuk ibunya karena rumah yang kemarinrubuh.Tak hanya fitnah, teror pun dilangsungkan. Anak-anaknya tak menyerah,tetapberusaha membangun rumah itu karena memang sudah tidak bisa ditundalagi.Dulu mereka menahan-nahan niat tersebut selama bertahun-tahun, dansekarangtak bisa lagi. Tersebutlah, di suatu malam, si wanita -istrinya yang telahditelantarkanitu-mendengar suara berisik ayam-ayam di kandang. Berjingkat, iamembukapintu belakang rumah. Masih sempat sekilas ia melihat suaminyamenaburkansesuatu di sudut luar rumah. Kendati dalam remang, ia masih bisamengenalibahwa sosok itu adalah suaminya. Paginya, tiba-tiba ia lumpuh.Tubuhnyalemah dan tak bisa berdiri. Orang-orang menduga itu teluh. Setelahdirawatbeberapa saat di RS, alhamdulillah ia sembuh. Teror tak berhenti.Suaminya,secara terbuka, mendoakan agar kayu-kayu rumahnya keropos dimakanrayap. Dandoanya terkabul, tapi kali ini bukan pada rumah si wanita, melainkanrumahnya sendiri. Beberapa waktu kemudian ia mengancam akan membakarrumahitu, dan sekali lagi, rencana itu –kendati bukan dia-terlaksana. Jugabukanpada rumah si wanita, melainkan rumahnya sendiri. Karena lupamemadamkan apidi tungku, rumah belakangnya terbakar. Itu semua belum berakhir. Dalam kesendirian yang diliputi rasadengki daniri, ia mendoakan agar si wanita ini diserang penyakit. Dan lagi....doanyaterkabul, juga bukan untuk si wanita, tapi untuk dirinya sendiri.Tiba-tiba,orang-orang menemukan lelaki itu tak bisa bicara dan sebelah tubuhnyalumpuh. Ia terserang stroke untuk pertama kali yang sekaligus masukdalamstadium kritis. Anak-anaknya membawanya ke rumah sakit. Dan...kejadian hariitu adalah bak sebuah drama nyata. Sebuah babak yang luar biasa indahsaatsi wanita -dengan langkah ragu dan bergetar, sebagian oleh sisaperjalananyang membuatnya mabuk darat-menjenguk bekas suaminya yang tergolek dirumahsakit. Ada pancaran iba dan kasih yang tulus saat ia meraba,mengusap, danbertanya tentang kabar dengan terbata-bata. Mesra sekali saat iamemijitkaki lelaki itu. "Piye rasane, Mbah?" tanyanya dengan panggilan mesra. Mbah? Aduhai,nyamansekali. Saat belum punya anak, ia memanggil lelaki ini dengan sebutan'Kakang,' saat sudah punya anak dengan sebutan 'Pak', dan saat telahdianugerahi cucu demikian banyak, ia memanggilnya 'Mbah' Gemetar, tangan kiri lelaki ini -karena tubuh bagian kanannyalumpuh-menggenggam tangan renta yang mengusap keningnya, seakan iamenikmatibelaian lembut tersebut dan menahannya sesaat agar jangan terlalucepatsirna. Kendati pandangannya dibuang ke sisi lain menghindariwajah -bekas-istrinya ini, ia tak bisa mengingkari ada lautan maafdan cintayang telah menggelombanginya. Melihatnya, saya tak kuasa menahan isak.Seperti lelaki itu, tangis saya cekat di kerongkongan sementara airmatasudah berbondong-bondong menitik tanpa bisa dicegah lagi. Sesaksekali dadasaya oleh rasa haru yang menekan-nekan. Ya... melihat wanita ini, saya seperti tenggelam dalam lautkesabaran.Dan... dialah wanita tercantik yang pernah saya jumpai di dunia ini.Dia...tak lain adalah ibu saya. Ya Allah... ampunilah dosanya, maafkanlahkesalahannya dan kasihilah dia sebagaimana ia mengasihi kami dalamsuka danduka.
Malam 1 Juni 03 Kenangan dan doa untuk Bundaku, orang paling berharga dalam hidupku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JILBAB Mengurangi Risiko KANKER

Saat ini, jilbab bukan lagi fenomena kelompok sosial tertentu, tetapi sudahmenjadi fenomena seluruh lapisan masyarakat. Tidak sedikit jumlah artis,eksekutif, dan publik figur lainnya menggemari dan menggunakannya.
Beruntunglah Anda yang sudah mengenakan jilbab (veil), kerudung bagi wanitamuslim ini tak hanya menunjukkan kerendahan hati dan kesopanan, tetapi jugamelindungi Anda dari penyakit mematikan.
Jilbab yang dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador (Iran), pardeh(India dan Pakistan), milayat (Libya), abaya (Irak), charshaf (Turki),hijab (Mesir, Sudan, dan Yaman), dapat memperkecil risiko pemakainyaterkena kanker tenggorokan dan hidung. Alasannya, jilbab mampu menyaringsejumlah virus yang suka mampir ke saluran pernapasan bagian atas.
Profesor Kamal Malaker asal Kanada, menyatakan wanita Arab Saudi - yangsebagian besar menutup wajahnya secara penuh- jarang sekali terserang virusepstein barr, yang menyebabkan kanker nasofaring. Bisa dikatakan jumlahpenderita kanker jenis ini sangat rendah.
"Jilbab melindungi wanita dari infeksi saluran pernapasan bagian atas, "tulis Saudi Gazette, Jum’at (19/3), mengutip pernyataan Malaker, "Di ArabSaudi, jumlah wanita penderita kanker nasofaring sangat rendah dibandingkanlaki-laki," lanjut Malaker.
"Kenyataan ini sungguh menarik, bagaimana pakaian adat yang begitusederhana memiliki pengaruh begitu besar pada kehidupan manusia," ujarMalaker, kepala bidang onkologi radiasi Rumah Sakit King Abdul Azis.
Kanker nasofaring merupakan kanker yang paling banyak diderita masyakarakatuntuk jenis kanker Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL).
Tingginya angka penderita kanker nasofaring terutama akibat keberadaanvirus epstein barr yang hampir ada pada 90 persen masyarakat di negaraberkembang. Jika virus tersebut ’terbangun’, maka dapat terjadi mutasi selyang berujung pada kanker nasofaring.
Nasofaring merupakan saluran yang terletak di belakang hidung, tepatnya diatas rongga mulut.
Gejala awal dari kanker nasofaring tersebut antara lain gejala pada telingayang ditandai dengan dengingan terus-menerus pada telinga.
Di samping itu, sering disertai gejala pada hidung seperti pilekberkepanjangan yang disertai dengan darah, suara parau yang berkepanjangan,sering mimisan dan nyeri saat menelan.
Kanker nasofaring merupakan penyakit kanker keempat yang paling banyakmenyerang penderita kanker di Indonesia. (zrp/Reuters)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kiat Mendidik Anak

Bagi para Netters , kaum ibu khususnya saya mencoba menuliskan beberapa tips untuk mendidik anak yang bukan cara yang mudah bagi kaum ibu dan semoga bermanfaat yang walaupun juga saat ini saya sendiri yang dikarunia 3 putri yang masih balita yang saya coba tanamkan pada putri2 cilik saya.
1. Percaya Diri (Dasar)Anak umumnya membentuk kepercayaan dirinya melalui suasana lingkungan , bersumber dari nada suara, bahasa tubuh dan ekspresi kita yang akan diserap oleh anak. Dari kata-kata dan tindakan kita sebagai orang tua akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Kita bisa berikan pujian yang akan membuat anak bangga, membiarkan mereka melakukan hal yang mereka inginkan untuk dirinya sendiri, yang akan membuat mereka merasa mandiri. dan sebaliknya membandingkan anak dengan anak lain akan membuat mereka merasa tak berguna. Sebagai acuan kita sebagai or-tu, hindari untuk membuat pernyataan kalimat seperti "bodoh" atau "kelakuan kamu seperti bayi", komentar ini akan tertanam dalam diri anak. usahakan sebisa mungkin pilih kalimat yang tepat saat kita ingin berbicara dengan anak. Biarkan anak tahu bahwa semua orang bisa melakukan kesalahan dan kita tetap menyayanginya yang walaupun dalam diri kita tidak menyukai apa yang dia lakukan.
2. Memuji Pernahkan terbersit dalam pikiran kita bahwa kita suka bereaksi negatif terhadap anak ? mungkin jika ingat2 sering sekali kita lakukan hal ini terhadap tanpa jarang terucap untuk memuji untuk memberikan kesenangan pada hati anak kita.Dengan kita memberikan pujian dengan kasih sayang akan menanamkan keberanian pada anak untuk terus berperilaku baik dalam jangka waktu lama.
3. DisiplinDengan kita menanamkan disiplin pada anak akan menolong anak untuk berprilaku yang baik dan belajar mengontrol diri dan juga dapat melihar batas-batas yang kita kembangkan untuk mereka agar bisa bertanggung jawab ketika dewasa kelak. Kita bisa menciptakan peraturan2 dirumah akan menlolong anak mengerti harapan2 kita dan mengontrol diri seperti : mengatur waktu nonton tv sebelum mereka menyelesaikan PR-nya atau tak boleh memukul atau memanggil nama pada yg lebih tua dsb.
4. Waktu LuangKesibukan pada or-tu yg bekerja terkadang membuat anak sulit untuk berkumpul walaupun hanya untuk makan malam bersama ataupun liburan. Kita tidak menyadari dari kebersamaan tsb penting utk menjalin kedekatan dan keakraban pada anak. Sebisa mungkin sediakan waktu bersama spt. saparapn , jalan2 waktu liburan akhir minggu dsb.
5. Menjadi Contoh Yang BaikAnak yang msh belia umumnya akan belajar berprilaku dari orangtua dari sejak dini. Dengan demikian kita harus berhati2 berprilaku didepan anak2 spt kita sedang marah2 dengan memukul , si anak akan memiliki contoh pada temannya sendiri.
6. KomunikasiKita sebagai or-tu sebisa mungkin menyisihkan waktu untuk dapat berkomunikasi pada anak dengan memberikan penjelasan jika sedang membuat PR atau nonton TV, bersikap terbuka atau membahas suatu masalah.
7. FleksibelJika kita kewalahan atau tak sanggup menghadapi prilaku anak, bisa jadi karena harapan kita terlalu besar. Kebanyakan kita para or-tu berharap anaknya bisa menjadi apa yg kita inginkan . dan lingkungan memberikan pengarauh besar pada perkembangan anak. Kita selalu mengatakan "tidak' atau "jangan" tidak baik utk perkembangannya, maka bersikaplah fleksibel dan jangan terlalu kaku.
8. CintaSebagai or-tu , kita bertanggung jawab penuh untuk mendidik anak2 kita dengan memperbaiki dan memimpin anak. Jauhkan diri kita pada anak yang hanya selalu mengkritik , menyalahkan atau mencari kesalahan yang dpt membuat tidak percaya diri pada si anak. Cobalah kita bersikap menyayangi dan mencintai.
9. Orang Tua bukan SupermanYang perlu kita sadari bahwa kita bukan sebagai Superman, bukan orang yg sempurna, dan kita memiliki kekuatan dan kelemahan . Jadi kita sendiri juga harus mengenali diri kita sendiri dan juga kenali kemampuan kita, miliki pengharapan atas diri kita, pasangan serta anak2 kita. Mulailah kita mempunyai management yang baik dalam hal mendidik anak, fokukskan pada hal yang butuh perhatian yang besar. Akui jika anda tak sanggup. Memperhatikan kebutuhan diri yang nantinya akan membuat kita egois. Dengan demikian , kebutuhan kita penting sebagai contoh anak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS